Juli 22, 2014

Kerinduan masa itu...

Terkadang disatu waktu tertentu, kita akan membayangkan kembali tentang kehidupan yang lampau. Kehidupan yang pernah kita jalani sebelumnya, kehidupan yang menyenangkan bersama orang yang kita sayang. Kehidupan yang kita rasa itu adalah kehidupan yang paling menyenangkan, memori masa lalu yang membangkitkan kerinduan.
Kerinduan akan gelak tawa kalian, hal-hal yang pernah kita lalui bersama. Itu semua yang selalu menjadi andalan ketika hampir melupakan kalian. Kalian yang sudah mengisi sebagian dari perjalanan hidup. Kalian yang selalu ada disaat apapun.
Begitu banyak cerita tentang kalian, tentang kita, tentang banyak hal yang sudah dilalui bersama.
Kini ketika semua sudah berjalan sendiri sesuai dengan tujuan masing-masing, dan terkadang melupakan masa itu. Please save the moment for me, for you, and for us.
Jangan tutupi jika kalian rindu. Karena diri ini pun akan selalu merindukan kalian. Seburuk-buruknya kalian, kalian adalah keluarga kecil diri ini yang akan selalu ada dihati. Love u all...

Dedicated for:
Falah Akbar Basudewo
Kadrian Suyudi
Aprilia Widya
Ika Oneng
Nesya Tunge

Merasa kehilangan...

Bertemu dengan mereka berdua merupakan suatu yang tidak sengaja dan mungkin sudah menjadi rencana Ilahi. Mulai dari psikotes bareng sampe tanda tangan kontrak bareng.
Awalnya bermula saat kami ditugaskan pada area regional yang sama. Berkenalan dan mengakrabkan diri adalah cara kami untuk mengenal satu sama lain. Obrolan demi obrolan terasa cocok bagi kami bertiga. Cukup nyaman bagi kami untuk melanjutkan pertemanan ini. Hingga kami memutuskan untuk indekost ditempat yang sama. Dan untuk meminimalisir pengeluaran kami bertiga tinggal disatu atap yang sama. Selama dua bulan kami selalu bersama, hingga akhirnya mereka kurang cocok dengan kost yang saat ini mereka tinggali. Mereka memutuskan untuk pindah kost ditempat lain. Awalnya saya ikuti kemauan mereka tapi untuk diri saya sendiri kurang cocok dengan kost yang baru. Akhirnya kami terpisah dan komunikasi semakin berkurang. Harapan saya semoga dilain waktu dapat bersama lagi. Karena saya merasa kehilangan. Dan ini adalah kehilangan kedua yang saya alami.

Progress kilat dari Surya Madistrindo...

Awalnya setelah menyelesaikan studi yang tak terselesaikan, keluarga menganjurkan untuk meniti karir sebagai PNS. Tapi kemudian saya tolak dengan alasan karir menjadi PNS itu progresnya terlalu lambat. Apalagi profesi sebagai guru. Mulai dari honorer yang harus mengabdi tahunan dahulu hingga diangkat. Memang penghasilannya besar dan menjanjikan, tapi itu nanti. Nanti ketika umur saya sudah tidak muda. Dan itu yang tidak saya inginkan. Desakan dari keluarga mulai semakin membuat pusing kepala. Searching pekerjaan via internet salah satu jalan yang paling mudah ditempuh. Apply job sana sini sampe ratusan perusahaan sudah saya lakukan, tapi hasilnya hanya sedikit yang merespon. Beberapa perusahaan mengundang untuk tes n interview, namun ternyata tidak sesuai. Pernah berpikir untuk memulai usaha sendiri, mulai dari dagang hingga usaha jasa. Semuanya dihadapkan pada jalan yang buntu. Saya sedikit putus asa, dan desakan untuk menjadi PNS semakin santer.
Saya pun mulai melamar lagi, pada saat itu saya melamar dengan tiga kondisi. Pertama salary diatas 2juta, kedua no apoteker no engineering no sales, dan yang terakhir bukan dinas pemerintahan.
Dengan pilah pilih pekerjaan membuat saya semakin sulit dalam mendapatkan pekerjaan. Dimana usia semakin bertambah dan persaingan semakin ketat membuat saya sedikit ngdrop.
Suatu ketika saya mendapat info dari sebuah spanduk iklan dijalan tentang adanya job fair disuatu tempat dikota saya. Namanya juga iseng-iseng, print lamaran terus langsung berangkat ke job fair. Di job fair pun saya masih pilih-pilih. Bank favorite yang utama, setelah itu baru yang lainnya. Semuanya pending, pengumuman tentang hasilnya bisa sampai berminggu-minggu. Kemudian ada satu stand yang membuat saya tertarik untuk mendekat. Ternyata itu perusahaan rokok, saya baca kriterianya dan disitu gak ada sama sekali hubungannya dengan sales. Alhasil saya masukin tu lamaran, dicek sama petugasnya terus langsung dapet surat interview. Wih cepet banget. Itu adalah stand terakhir yang saya datangi. Setelah itu saya pulang kerumah.
Keesokan harinya sesuai dengan intruksi, saya datang untuk interview. Ternyata disana langsung diadakan psikotes yang kemudian beberapa jam setelahnya diumumkan hasilnya. Alhamdulillah saya lulus psikotes. Tahap berikutnya interview dengan jajaran head office dikeesokan harinya.
Blablabla... Blablabla...
Interview pun kelar. Dikatakan jika diterima akan dihubungi via telepon minimal satu minggu setelah interview. Oh, its ok. Gak masalah nunggu lagi. Uda biasa soalnya. Siang itupun saya langsung pulang kerumah. Sore harinya menjelang magrib, hape bunyi dan blablabla...
Saya disuruh datang esok hari untuk induksi dan tes tahap akhir.
Esok harinya saya datang sesuai dengan apa yang diperintahkan. Mengikuti induksi dan tes tahap akhir. Setelah semua selesai, saya disuruh datang esok harinya untuk tanda tangan kontrak.
Dan, resmi menjadi karyawan kontrak di sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Rindu akan menulis...

Mungkin minat menulis saya ini yang menurun, atau karena kesibukan sehari-hari ini membuat saya sulit meluangkan sedikit waktu saya untuk bercerita. Bahkan untuk membuka laptop saja sudah malas. Namun saya rindu dengan aktivitas menulis ini. Rindu untuk menceritakan kisah hidup ini. Absen beberapa bulan menulis membuat kisah ini menumpuk dikepala. Mulai dari dapat pekerjaan baru hingga sebuah pertemanan baru. Semuanya akan saya tulis di blog ini satu demi satu.

Maret 27, 2014

Bed a Tip is ikh Las it U ...

Kali ini, saya akan membahas tentang pemahaman dari kata "ikhlas" menurut pandangan diri saya pribadi. Dimana isi dari pembahasan ini merupakan hal-hal yang telah menjadi penilaian saya tentang "ikhlas". Apa sih "ikhlas" itu? Ikhlas adalah suatu keadaan dimana kita sebagai manusia mampu untuk melupakan sesuatu hal yang telah hilang. Kata hilang disini bermakna sangat umum, yang pasti iklas itu beda tipis dengan lupa. Lupa dalam artian kita tidak mengingatnya kembali, tidak mengulang membahasnya, dan tidak menyebut tentang halnya. Katanya, jika kita benar-benar mampu untuk ikhlas niscaya Tuhan YME akan berikan hal serupa atau bahkan lebih dari sesuatu hal yang hilang tersebut. Dengan catatan, sepenuh hati kita benar-benar sudah tidak mempedulikan hal tersebut. Untuk menilai sebuah keikhlasan itu, seorang manusia belum mampu untuk melakukannya, karena standar keikhlasan hanya dimiliki oleh Sang Pencipta. Begitu banyak kejadian yang mengatakan kita ikhlas namun ternyata hanya niat atau bahkan hanya sekedar berucap. Ilmu ikhlas itu gampang gampang susah, cuma perlu tulus, cuma perlu sabar, cuma perlu bersikap biasa, bersikap tidak terjadi apa-apa. Mudah kan? Tapi ternyata memang sulit ketika yang hilang itu adalah hal yang berharga untuk diri kita. Enggan untuk melepaskannya begitu saja, hingga berlarut-larut yang mengakibatkan kita lupa untuk mengambil hikmahnya. Mayoritas tidak memandang dari sisi positif, sehingga dalam kasusnya hal tersebut selalu digenggamnya. Tak pernah ia lepas, selalu teringat dan akan membekas menjadi suatu kenangan buruk. Dampaknya pun buruk untuk dirinya, bisa jadi sikapnya akan berubah drastis ketika mencoba mempertahankan hal tersebut agar tidak terulang, atau mencegah dengan cara menghindar atau menjauhi suatu hal yang sekiranya bahkan sampai berpikiran negatif tentang suatu hal yang belum terjadi dan mungkin itu hanya khayalan di alam pikirannya saja yang secepat itu pula secara tidak sadar ia implementasikan ke alam sadarnya. Menjadi skeptis, terlalu waspada hingga berlebihan, perubahan emosional, sikap defence yang juga berlebihan, karena menganggap lingkungan sekitarnya tidak aman. Maka dari itu, wajib hukumnya kita untuk benar-benar mempelajari ilmu ikhlas. Tujuannya pun sudah sangat jelas, agar mendapatkan hal yang lebih baik dari sebelumnya, agar hati mendapatkan ketenangan secara batiniah, agar dalam menjalani hidup tidak selalu diikuti dengan kekhawatiran yang berlebih yang berakibat dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bagi mereka yang pernah merasakan indahnya anugerah suatu keikhlasan itu memang benar-benar tidak bisa kita ungkapkan lewat kata-kata. Dan ikhlas itu terasa di diri kita ketika kita mendapatkan suatu hal itu kembali atau mendapatkan hal yang lebih baik dari hal yang hilang itu. Jadi, apakah kalian pernah merasakan suatu bentuk keikhlasan? Jika pernah, selalu lah bersyukur kepada-Nya, karena atas ijin-Nya lah kita dapat merasakan indahnya ikhlas. Bagi yang belum pernah merasakan ikhlas, jangan menyerah, selalu gali ilmu kalian lebih dalam lagi. Kaji tentang diri kalian kembali, berintropeksilah, dan tanyakan pada diri kalian sendiri, "sudah pantas kah saya untuk merasakan indahnya suatu keikhlasan?". Karena pantas atau tidaknya, diri kita sendiri lah yang menentukannya. Sekian kalimat sampah yang bisa saya share ke temen-temen. Jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf, disini saya hanya belajar untuk mengeluarkan kalimat yang ada didalam pikiran saya agar tidak terlalu overload. :D .... Sekian dulu dari saya, jika ada komentar kritik saran monggo di share. Tulisan ini terbuka untuk siapa saja yang menyempatkan waktunya untuk membaca. See U n Tengkyu ...

Februari 21, 2014

Hanya Satu Saja ...

Empat tahun bukan waktu yang sebentar, dan bukan juga waktu yang mudah dilalui. Beragam masalah menguji kita satu per satu, tak kunjung usai. Tak ada yang salah disini, semua adalah proses kehidupan. Merasakan, memikirkan, dan menyelesaikan. Pelajaran berharga yang akan kita pegang hingga nanti. Aku akan memutuskan hubungan ini ketika aku siap. Tidak sekarang tapi segera. Saat semuanya berada dalam waktu yang tepat. Moment berharga yang sekiranya hanya ingin aku jalani sekali seumur hidupku. Moment terindah yang akan merubah hidupku seratus delapan puluh derajat. Moment terbaik yang selanjutnya akan ku isi dengan suka duka. Semuanya hanya ingin aku lalui dengan satu saja. Satu yang mampu buatku tertawa. Satu yang mampu buatku marah. Dan satu yang mampu buat semua ini jadi sempurna.

Dear my Lord ...

Rasanya cukup lelah, ketika aku semakin menyadari bahwa aku belum menjadi berarti. Banyaknya kekacauan yang hinggap hingga saat ini belum mampu teratasi. Percakapan satu arahku dengan Dia mungkin belum membuahkan hasil yang memuaskan. Komunikasi yang jarang dijalin adalah penyebabnya. Aku merasakan itu dan aku mengakuinya. Aku dan Dia belum berkomunikasi dengan baik. Sepertinya aku egois, karena jarang membangun komunikasi dengannya. Tapi aku tak pernah khawatir, karena Dia akan selalu menyayangi ku seperti dia menyayangi yang lainnya. Keadilannya belum tentu serupa, namun semuanya diberikan setara dengan kemampuannya.
Just only one God in the universe, Allah SWT.

Metropolitan

Hari ini sabtu, begitu bergejolaknya hati ketika lelah benar-benar menghampiri. Tanpa sadar hembusan angin kencang itu menaburkan butiran air ke wajahku. Suasana masih cukup pagi, namun bagiku sudah cukup lengkap hari ini aku lewati.
Begitu banyak warung internet yang pernah aku kunjungi, tetapi warung yang satu ini begitu spesial. Pelayanan operator yang "sangat memuaskan", tempat yang begitu "nyaman", dan toilet yang sungguh benar "bersih" nya. Planet namanya, berada di sekitar jalan teratai putih raya ibukota. Tak ingin sekali pun aku kembali ke tempat itu.
Kemudian, setelah itu. Berjuta-juta air menerjang tubuhku. Melembabkan pakaianku hingga tak bersisa.
Ku laju cukup cepat kendaraanku, dan di pasar itu ku temui manusia yang lebih egois dari diriku. Sopir itu menghentikan lajunya tanpa menghiraukan kemacetan dibelakangnya. Teganya dia menyiksa kami yang berada dibelakangnya. Beberapa anak kecil menggigil dibuatnya.
Terlanjur dengan semua itu, laju kendaraanku mulai ku turunkan. Namun beberapa dari mereka tak peduli dengan yang lainya. Meningkatkan laju dan membuat noda disekitarnya.
Apakah seperti ini kota Metropolitan?
Kota dengan gedung bertingkat dan pakaian berdasi. Jangan kemari jika kau hanya ingin satu hingga dua rupiah saja. Itu semua akan menjebakmu disini.

-Catatan kecil hidupku-

Januari 23, 2014

Semua diawali dari sini !!! (BAB II)

Lama banget ne cerita belum dilanjut, sampe jamuran kali ya bab satu nya.
Mari menyambung yang dulu pernah terputus.

Diakhir cerita yang lalu, aku terdampar di kostan yang gak layak huni. Itu berlangsung gak lama sih, cuma satu bulan kalo gak salah. Akhirnya aku pindah, karena diajak temen kampus buat ngontrak rumah bareng mereka. Ya pasti aku setuju, seketika kita langsung pindahan. Kontrakannya di daerah concat, sewanya empat juta dua tahun. Murah banget tuh. Kamer dua, kamer mandi satu. Tapi sayangnya, kita gak punya tetangga. Sebelah kiri  dan belakang tu bisa dibilang kaya hutan, depan rumah tu lahan pertanian tapi pohonnya masya allah tinggi. Jadi ya kaya hutan juga. Untungnya sebelah kanan rumah itu masjid, jadi agak aman lah gitu ya.
Kami bertiga, aku sekamar berdua. Di tahun awal kuliah ne lumayan cape, soalnya segalanya jalan kaki. Maklum blm punya kendaraan sendiri. Yah kalo lagi kepepet ya pinjem kendaraan temen. Azas manfaat penting dalam dunia rantau. Hahahaha.... (Jangan ditiru)
Sehari-hari rasanya ngebosenin, pacar jauh (LDR) trus diselingkuhin pula. Gak banget deh, pengen maen ya bingung gada kendaraan. Hp bodol, laptop ga punya. Cuma nonton tv andelannya. Hahahha....
Suram banget lah kalo inget masa itu. Tapi masa-masa itu adalah masa yang akan selalu terkenang. Beratnya membangun konsep kemandirian, karena semuanya kita kerjakan sendiri. Hingga terasa diasingkan didalam kampus. Yah semuanya udah pernah aku rasain. PAIT banget lah. Tapi alhamdulillahnya sekarang aku bisa terima hasil dari kepahitan masa itu. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil, pengalaman yang belum tentu orang lain rasakan, dan banyak hal lainnya yang buat aku jadi lebih baik dari sebelumnya.
Beranjak di tahun kedua mulai suram banget, Baru jalan enam bulan, kami diusir dari kontrakan. Karena ternyata itu kontrakan adalah rumah sengketa keluarga. Nasib oh nasib. Dapet penggantian uang sewa sih, tapi cuma empat ratus ribu. Masalahnya duit segitu gak bakal cukup buat sewa kost selama enam bulan.
Disinilah aku bilang, Tuhan menolong hambanya adalah disaat hambanya butuh, bukan ingin.
Jreng jreng ....
Superhero datang ....
Namanya Falah, kenal dari temennya temen yang kebetulan dulu pernah kongkow bareng. Waktu itu belum deket. Cuma sekedar kenal aja.
Disinilah Tuhan ikut andil dalam menyelesaikan masalah, karena ternyata Falah lagi butuh temen buat ngisi kontrakannya yang sekarang noabene dia tinggalin sendiri. Dan pas banget tu kontrakan habisnya lebih dari enam bulan. Cerita punya cerita akhirnya Falah ngajakin ngontrak bareng, wuih... gayung bersambut. Seketika aku bilang OK.
Cus angkut barang ke tempat tinggal baru. Tempatnya di Jakal km.6,5. Rumah sepetak, diujung jalan dengan suasana komplek. Lumayan, setidaknya jauh lebih baik.
Dan disinilah awal dari inti petualanganku di kota Yogyakarta ..........

Tetap ikuti ceritanya, karena cerita selanjutnya akan ada di bab III. Cerita tentang kekeluargaan, kebersamaan, solidaritas, dan persahabatan kami.
Cerita tersebut khusus aku buat untuk mengenang perjalanan kami, sebuah keluarga kecil yang bermula dari kebersamaan. Antara aku, gembel, black, bantet, oneng, dan tunge.

2014 tahun ke-25 Kehidupan ...

Sepertinya tahun 2014 bukan sekedar tahun biasa untuk kami. Mengawali tahun ini dengan berbagai macam masalah merupakan ujian diri untuk kehidupan kami di masa yang akan datang.Diakhir tahun menjelang 2014 bibit-bibit dari masalah mulai bermunculan, berbagai aspek di uji ketangguhannya. Mulai dari menguras materi, pikiran, dan perasaan. Hingga diawal tahun ini permasalahan semakin menumpuk, dari satu masalah ke masalah yang lain. Berdatangan tiada henti menghancurkan optimisme kami, menggoyahkan akal sehat kami. Berharap selalu diberi sabar yang cukup, ketenangan pikiran, dan tidak gegabah bertindak dalam menyelesaikan tiap masalah di tahun ini. Banyak yang bilang, tahun ke-25 dalam kehidupan kita ini adalah tahun terberat. Tahun dimana semua aspek kehidupan kita di uji, masalah yang tiada henti akan membangun basic mental diri kearah yang lebih baik. Pelajaran kehidupan yang pasti tidak ada di bangku perkuliahan.
Berdoa dan berusaha adalah titik tumpu kami dalam menghadapi ujian ini. Berpikir lebih keras, memutar otak untuk sebuah solusi, dan bertindak hati-hati merupakan makanan sehari-hari kami diawal tahun ini. Tak pernah ingin mengeluh, namun hati terasa lelah. Ingin rasanya menyerah, namun itu bukan penyelesaian masalah. Tuhanku punya caranya sendiri dalam mendidik hambanya, yang kami tahu semua ini ada hikmahnya. Seperti apa bibitnya, seperti itu pula panennya. Jika kita menanam kebaikan, niscaya kita akan mendapat kebaikan pula. Begitupun sebaliknya. Jangan pernah berhenti berharap, karena harapan adalah jalan menuju impianmu. "Jangan pernah menyerah, karena impianmu sudah didepan mata. Dan jangan pernah berputus asa, karena semua usahamu akan sia-sia".
Awali harimu dengan bismillah, yakini hari ini dan esok akan lebih baik. Teguhkan hatimu dan genggam impianmu.
Kami pun begitu, karena kami yakin esok akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.