Terkadang disatu waktu tertentu, kita akan membayangkan kembali tentang kehidupan yang lampau. Kehidupan yang pernah kita jalani sebelumnya, kehidupan yang menyenangkan bersama orang yang kita sayang. Kehidupan yang kita rasa itu adalah kehidupan yang paling menyenangkan, memori masa lalu yang membangkitkan kerinduan.
Kerinduan akan gelak tawa kalian, hal-hal yang pernah kita lalui bersama. Itu semua yang selalu menjadi andalan ketika hampir melupakan kalian. Kalian yang sudah mengisi sebagian dari perjalanan hidup. Kalian yang selalu ada disaat apapun.
Begitu banyak cerita tentang kalian, tentang kita, tentang banyak hal yang sudah dilalui bersama.
Kini ketika semua sudah berjalan sendiri sesuai dengan tujuan masing-masing, dan terkadang melupakan masa itu. Please save the moment for me, for you, and for us.
Jangan tutupi jika kalian rindu. Karena diri ini pun akan selalu merindukan kalian. Seburuk-buruknya kalian, kalian adalah keluarga kecil diri ini yang akan selalu ada dihati. Love u all...
Dedicated for:
Falah Akbar Basudewo
Kadrian Suyudi
Aprilia Widya
Ika Oneng
Nesya Tunge
Juli 22, 2014
Merasa kehilangan...
Bertemu dengan mereka berdua merupakan suatu yang tidak sengaja dan mungkin sudah menjadi rencana Ilahi. Mulai dari psikotes bareng sampe tanda tangan kontrak bareng.
Awalnya bermula saat kami ditugaskan pada area regional yang sama. Berkenalan dan mengakrabkan diri adalah cara kami untuk mengenal satu sama lain. Obrolan demi obrolan terasa cocok bagi kami bertiga. Cukup nyaman bagi kami untuk melanjutkan pertemanan ini. Hingga kami memutuskan untuk indekost ditempat yang sama. Dan untuk meminimalisir pengeluaran kami bertiga tinggal disatu atap yang sama. Selama dua bulan kami selalu bersama, hingga akhirnya mereka kurang cocok dengan kost yang saat ini mereka tinggali. Mereka memutuskan untuk pindah kost ditempat lain. Awalnya saya ikuti kemauan mereka tapi untuk diri saya sendiri kurang cocok dengan kost yang baru. Akhirnya kami terpisah dan komunikasi semakin berkurang. Harapan saya semoga dilain waktu dapat bersama lagi. Karena saya merasa kehilangan. Dan ini adalah kehilangan kedua yang saya alami.
Awalnya bermula saat kami ditugaskan pada area regional yang sama. Berkenalan dan mengakrabkan diri adalah cara kami untuk mengenal satu sama lain. Obrolan demi obrolan terasa cocok bagi kami bertiga. Cukup nyaman bagi kami untuk melanjutkan pertemanan ini. Hingga kami memutuskan untuk indekost ditempat yang sama. Dan untuk meminimalisir pengeluaran kami bertiga tinggal disatu atap yang sama. Selama dua bulan kami selalu bersama, hingga akhirnya mereka kurang cocok dengan kost yang saat ini mereka tinggali. Mereka memutuskan untuk pindah kost ditempat lain. Awalnya saya ikuti kemauan mereka tapi untuk diri saya sendiri kurang cocok dengan kost yang baru. Akhirnya kami terpisah dan komunikasi semakin berkurang. Harapan saya semoga dilain waktu dapat bersama lagi. Karena saya merasa kehilangan. Dan ini adalah kehilangan kedua yang saya alami.
Progress kilat dari Surya Madistrindo...
Awalnya setelah menyelesaikan studi yang tak terselesaikan, keluarga menganjurkan untuk meniti karir sebagai PNS. Tapi kemudian saya tolak dengan alasan karir menjadi PNS itu progresnya terlalu lambat. Apalagi profesi sebagai guru. Mulai dari honorer yang harus mengabdi tahunan dahulu hingga diangkat. Memang penghasilannya besar dan menjanjikan, tapi itu nanti. Nanti ketika umur saya sudah tidak muda. Dan itu yang tidak saya inginkan. Desakan dari keluarga mulai semakin membuat pusing kepala. Searching pekerjaan via internet salah satu jalan yang paling mudah ditempuh. Apply job sana sini sampe ratusan perusahaan sudah saya lakukan, tapi hasilnya hanya sedikit yang merespon. Beberapa perusahaan mengundang untuk tes n interview, namun ternyata tidak sesuai. Pernah berpikir untuk memulai usaha sendiri, mulai dari dagang hingga usaha jasa. Semuanya dihadapkan pada jalan yang buntu. Saya sedikit putus asa, dan desakan untuk menjadi PNS semakin santer.
Saya pun mulai melamar lagi, pada saat itu saya melamar dengan tiga kondisi. Pertama salary diatas 2juta, kedua no apoteker no engineering no sales, dan yang terakhir bukan dinas pemerintahan.
Dengan pilah pilih pekerjaan membuat saya semakin sulit dalam mendapatkan pekerjaan. Dimana usia semakin bertambah dan persaingan semakin ketat membuat saya sedikit ngdrop.
Suatu ketika saya mendapat info dari sebuah spanduk iklan dijalan tentang adanya job fair disuatu tempat dikota saya. Namanya juga iseng-iseng, print lamaran terus langsung berangkat ke job fair. Di job fair pun saya masih pilih-pilih. Bank favorite yang utama, setelah itu baru yang lainnya. Semuanya pending, pengumuman tentang hasilnya bisa sampai berminggu-minggu. Kemudian ada satu stand yang membuat saya tertarik untuk mendekat. Ternyata itu perusahaan rokok, saya baca kriterianya dan disitu gak ada sama sekali hubungannya dengan sales. Alhasil saya masukin tu lamaran, dicek sama petugasnya terus langsung dapet surat interview. Wih cepet banget. Itu adalah stand terakhir yang saya datangi. Setelah itu saya pulang kerumah.
Keesokan harinya sesuai dengan intruksi, saya datang untuk interview. Ternyata disana langsung diadakan psikotes yang kemudian beberapa jam setelahnya diumumkan hasilnya. Alhamdulillah saya lulus psikotes. Tahap berikutnya interview dengan jajaran head office dikeesokan harinya.
Blablabla... Blablabla...
Interview pun kelar. Dikatakan jika diterima akan dihubungi via telepon minimal satu minggu setelah interview. Oh, its ok. Gak masalah nunggu lagi. Uda biasa soalnya. Siang itupun saya langsung pulang kerumah. Sore harinya menjelang magrib, hape bunyi dan blablabla...
Saya disuruh datang esok hari untuk induksi dan tes tahap akhir.
Esok harinya saya datang sesuai dengan apa yang diperintahkan. Mengikuti induksi dan tes tahap akhir. Setelah semua selesai, saya disuruh datang esok harinya untuk tanda tangan kontrak.
Dan, resmi menjadi karyawan kontrak di sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Saya pun mulai melamar lagi, pada saat itu saya melamar dengan tiga kondisi. Pertama salary diatas 2juta, kedua no apoteker no engineering no sales, dan yang terakhir bukan dinas pemerintahan.
Dengan pilah pilih pekerjaan membuat saya semakin sulit dalam mendapatkan pekerjaan. Dimana usia semakin bertambah dan persaingan semakin ketat membuat saya sedikit ngdrop.
Suatu ketika saya mendapat info dari sebuah spanduk iklan dijalan tentang adanya job fair disuatu tempat dikota saya. Namanya juga iseng-iseng, print lamaran terus langsung berangkat ke job fair. Di job fair pun saya masih pilih-pilih. Bank favorite yang utama, setelah itu baru yang lainnya. Semuanya pending, pengumuman tentang hasilnya bisa sampai berminggu-minggu. Kemudian ada satu stand yang membuat saya tertarik untuk mendekat. Ternyata itu perusahaan rokok, saya baca kriterianya dan disitu gak ada sama sekali hubungannya dengan sales. Alhasil saya masukin tu lamaran, dicek sama petugasnya terus langsung dapet surat interview. Wih cepet banget. Itu adalah stand terakhir yang saya datangi. Setelah itu saya pulang kerumah.
Keesokan harinya sesuai dengan intruksi, saya datang untuk interview. Ternyata disana langsung diadakan psikotes yang kemudian beberapa jam setelahnya diumumkan hasilnya. Alhamdulillah saya lulus psikotes. Tahap berikutnya interview dengan jajaran head office dikeesokan harinya.
Blablabla... Blablabla...
Interview pun kelar. Dikatakan jika diterima akan dihubungi via telepon minimal satu minggu setelah interview. Oh, its ok. Gak masalah nunggu lagi. Uda biasa soalnya. Siang itupun saya langsung pulang kerumah. Sore harinya menjelang magrib, hape bunyi dan blablabla...
Saya disuruh datang esok hari untuk induksi dan tes tahap akhir.
Esok harinya saya datang sesuai dengan apa yang diperintahkan. Mengikuti induksi dan tes tahap akhir. Setelah semua selesai, saya disuruh datang esok harinya untuk tanda tangan kontrak.
Dan, resmi menjadi karyawan kontrak di sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Rindu akan menulis...
Mungkin minat menulis saya ini yang menurun, atau karena kesibukan sehari-hari ini membuat saya sulit meluangkan sedikit waktu saya untuk bercerita. Bahkan untuk membuka laptop saja sudah malas. Namun saya rindu dengan aktivitas menulis ini. Rindu untuk menceritakan kisah hidup ini. Absen beberapa bulan menulis membuat kisah ini menumpuk dikepala. Mulai dari dapat pekerjaan baru hingga sebuah pertemanan baru. Semuanya akan saya tulis di blog ini satu demi satu.
Langganan:
Komentar (Atom)