Aku benci jika harus berteriak diwajahmu, sebenci aku ketika
amarahku tak terkontrol. Aku benci rasa itu terlalu besar tersimpan dihatimu,
menjadikannya drama untuk hilangkan resahmu. Tak terbayang keraguan dalam
dirimu, percaya akan ketidakpercayaanmu. Ucapan terucap dan tindakan terlihat.
Tak ingin menyalahkan, tak ingin melimpahkan. Layaknya tak terkontrol semua tak
terhindari. Begitupun rasa itu tersimpan dihatiku, begitu pula rasa itu
memberontak jiwaku. Terkoyak dalam tubuhku dan tak terlintas dalam senyumku.
Bertahan disini tidak lain hanya untuk bahagiaku, melepaskan takkan mampu
bagiku. Hingga nanti akan disadari betapa menyesalnya tak membuang rasa itu.
Rasa yang akan menjadikan penyesalan, menjauhkan kebahagiaan, dan terlepas dari
rasa memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar